Mahkamah Agung Korea Menolak Banding Taeil eks NCT

iramasuara.site – Mahkamah Agung Korea Selatan menguatkan putusan awal terhadap Taeil eks NCT. pada Juli lantas Taeil dan dua terdakwa lain, Lee dan Hong, dijatuhi hukuman tiga th. enam bulan penjara gara-gara melanggar Undang-Undang perihal persoalan teristimewa tentang Hukuman Kejahatan Seksual (Pemerkosaan Semu yang Diperberat).
Ketiga pria selanjutnya dinyatakan bersalah atas tuduhan kerjakan pelecehan seksual pada seorang wanita yang mabuk dan tidak sadarkan diri pada Juni th. lalu lapor Soompi, Sabtu, 27 Desember 2025. Taeil dan dua terdakwa lainnya segera mengajukan banding atas putusan tersebut.
Pada Oktober 2025, Pengadilan Tinggi Seoul menampik banding berikut dan menguatkan ketetapan awal pengadilan. Ketiga terdakwa kemudian mengajukan banding lagi membawa persoalan ini hingga ke Mahkamah Agung.
Namun, pada Jumat, 26 Desember 2025, Mahkamah Agung Korea terhitung menampik banding kedua mereka, dan menguatkan hukuman awal tiga tahun enam bulan penjara untuk tiap-tiap terdakwa. Mahkamah Agung tidak menemukan basic untuk banding.
Pihaknya juga menguatkan putusan pada mulanya yang mewajibkan ketiga pria tersebut selesaikan 40 jam program rehabilitasi pelaku kejahatan seksual, di samping memberlakukan pembatasan kerja sepanjang lima tahun di lembaga-lembaga yang berkaitan dengan anak-anak, remaja, dan penyandang disabilitas.
Taeil mengawali debutnya sebagai bagian NCT pada 2016. SM Entertainment mengumumkan kepergiannya berasal dari kelompok selanjutnya pada Agustus 2024 setelah mengenali bahwa ia sudah dituduh Mengerjakan pelecehan seksual.
Hukuman Lebih Ringan
Hukuman ini lebih ringan dari tuntutan jaksa, yang menggapai tujuh th. penjara. Hakim mengambil kiat ini bersama dengan perhitungkan sebagian faktor yang diduga meringankan.
“Pengadilan mempertimbangkan fakta bahwa para terdakwa pertama kali sebagai pelaku, dan korban tidak ingin mengejar hukuman sebagai factor yang meringankan,” kata pihak hakim.
Permohonan banding, yang sampai dua kali, bukanlah usaha pertama Taeil untuk mendapat disc. hukuman. di awalnya pihaknya dulu mengajukan permintaan keringanan hukuman.
Pada Juli lantas kuasa hukum Taeil mengajukan hal ini bersama dengan alasan bahwa kliennya telah menyerahkan pernyataan tertera antara pihak berwenang. sedang pengadilan menampik permintaan gara-gara pengakuan selanjutnya dianggap bukan penyerahan diri secara sukarela.