Keponakan Chika Jessica Korban Salah Pukul Polisi Bandung

iramasuara.site – Artis Chika Jessica geram karena keponakannya yang namun jajan mengetahui bulat diseret lantas dipukuli polisi di sedang demonstrasi di Bandung. Ia mengklaim keponakannya habis pulang kerja di toko dan tidak ikut-ikutan demo.
Dijelaskan, keponakan Chika Jessica tetapi diam di dekat gerobak sadar bulat. Tiba-tiba, sang keponakan diseret ke jalanan dan kepalanya dipukuli polisi. kondisi di ibu kota Jawa Barat kala itu tetapi tidak kondusif.
Chika Jessica mengabarkan ini melewati Instagram Stories, Selasa (2/9/2025), dengan latar hitam polos berarti duka. Artis kelahiran Bandung, 25 April 1988, itu membeberkan kronologi dan kondisi terkini sehabis keponakannya jadi korban keliru pukul aparat.
“Semalam di Bandung, keponakan saya mulai korban pemukulan oleh polisi di Bandung, yang di mana polisinya tetapi mengejar pendemo berlarian sambil memukul secara random,” Chika Jessica menjelaskan.
Kronologi Pemukulan yang salah Sasaran
“Posisi keponakan saya baru pulang kerja dan sedang jajan di gerobak sadar bulat dan namun diam. akan tetapi tiba-tiba diseret dan dipukul kepalanya oleh polisi. bahkan teman-temannya pun udah teriak: Ini mah karyawan Pak, baru pulang kerja,” ia menyambung.
Dalam penjelasan versi Chika Jessica, teman-teman keponakannya udah mengingatkan polisi bahwa yang diseret bukan pendemo. Melainkan, pekerja yang habis pulang kerja lalu istirahat sejenak dengan jajan.
Teman jadi Kena Hantam
Ironisnya, teman-teman keponakan Chika Jessica ikut lantas korban. Chika Jessica menyebut teman-teman keponakannya malah akan “hadiah” berupa hantaman pentungan polisi. Ini membuatnya miris.
“Tapi temannya jadi turut kena hantaman pentungan polisi termasuk dalam keadaan yang sedang tidak kondusif seperti ini tentu banyak terhitung oknum yang mengatasnamakan pendemo padahal dia perusuh. tetapi tolong pak polisi jangan tidak benar sasaran dong,” imbau Chika Jessica.
Nyawa Tak bisa Diganti
Dalam amarahnya, Chika Jessica mengingatkan nyawa tak datang gantinya. Tak ada barang mewah yang harganya seimbang bersama dengan nyawa dan rakyat Indonesia tidak pantas mendapat perlakuan kasar layaknya ini. lebih-lebih keponakannya sekedar pekerja yang ingin pulang.
“Nyawa gak dapat diganti. kita tidak pantas mendapat perlakuan kasar layaknya ini. Keponakan saya segera trauma dan hari ini kami pihak keluarga tidak mengizinkan dia untuk bekerja gara-gara badannya pun sak kaena diseret. Dan kepalanya pun memar di dalam,” tulisnya.