PDN

PDN Di Kritik Keras Oleh Najwa Sihab

PDN Di Kritik Keras Oleh Najwa Sihab

PDN
PDN Di Kritik Keras Oleh Najwa Sihab

iramasuara.site – Kritik setajam golok disampaikan Najwa Shihab merespons kacaunya Pusat Data Nasional dengan sebutan lain PDN yang diretas. Peretas terkonfirmasi minta tebusan kepada Pemerintah Indonesia 8 juta dolar AS atau kira-kira Rp131 miliar.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan juga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengakui PDN di serang seraya menyebut peretasnya Brain Cipher Ransomware. Pemerintah menampik membayar duit tebusan Rp131 miliar.

Lemahnya pertolongan terhadap information rakyat Indonesia memicu Pemerintah kebanjiran kritik pedas. Salah satunya, Najwa Shihab yang terang-terangan menyebut rakyat tak diakui penting.

“Tidak ada back up di Pusat Data Nasional. Data khusus kita tidak dipandang penting,” cuit tuan tempat tinggal Mata Najwa di akun Threads terverifikasinya yang diikuti lebih dari 1,4 juta orang.

KITA Tidak Penting

Kritik ini makin jadi menusuk kala Najwa Shihab mengimbau rakyat Indonesia terima kenyataan pahit bahwa mereka tak diakui penting jika kala pesta demokrasi dengan sebutan lain Pemilu.

“KITA tidak penting. Terima saja. Memangnya sejak kapan rakyat diakui penting selain di bilik suara,” Najwa Shihab menambahkan, dalam cuitan yang diunggah terhadap 27 Juni 2024.

Respons Netizen soal Kasus PDN

Cuitan ini viral setelah diunggah sejumlah akun Instagram. Salah satunya, @mood.jakarta yang diikuti hampir sejuta orang, Minggu (30/6/2024). Sejumlah netizen meluapkan kekesalan atas bobolnya PDN.

“Rakyat penting pas pemilu, sisa nya urus urusan masing masing,” cetus @geni**** di kolom komentar. “Kali ini saya sepaham bersama Najwa Shihab,” @ndor**** menambahkan.

Pernyataan Sikap Wapres

Senin (24/6/2024), Wakil Presiden RI Maruf Amin mengemukakan pernyataan sikap. RI-2 meminta dilaksanakan investigasi mendalam atas insiden peretasan PDN supaya insiden semacam ini tak terulang ulang di jaman mendatang.

“Sebabnya apa yang terjadi itu sedang dilaksanakan (investigasi) oleh Kominfo dan termasuk oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan dari pihak keamanan sedang melacak sebabnya,” katanya, seperti di informasikan jurnalis.

Seleb News