Song Hye Kyo Jadi Standar Ideal Gigi Putih
iramasuara.site – Di pengujung 2024, tren kecantikan 2025 tambah ramai dibahas. Tak hanya warna dan motif busana sampai riasan, publik menjadi mengecek tren perawatan gigi. Beauty enthusiasts juga mengecek pesohor dunia yang jadi standar kecantikan di dalam perihal perawatan gigi.
Artis Korea Selatan tetap jadi kiblat kecantikan 2025 karena kondang bersama senyum cerah dan gigi rapi. Song Hye Kyo sampai kini tetap dianggap sebagai salah satu artis Korea paling cantik. Dari Hollywood, senyum Julia Roberts tetap jadi patokan.
“Song Hye Kyo salah satu artis Korea paling cantik. Dari Hollywood, Julia Roberts dan Zendaya jadi ide karena punyai senyum lebar sekaligus gigi putih alami yang sempurna,” drg. Grace Prasetyo berasal dari Aesthetics Dental Care, BSD, Tangerang, menjelaskan.
Dalam wawancara spesifik bersama Showbiz Liputan6.com, Sabtu (7/12/2024), ia memproyeksikan tren memelihara gigi tahun depan berganti ke arah kustomisasi. Pasien ingin perawatan gigi yang terlalu disesuaikan bentuk wajah dan kepribadian mereka.
Pandangan Masyarakat Telah Berubah
Pandangan penduduk sudah berubah. Kecantikan gigi tak hanya soal penampilan, namun juga mengenai kesehatan jangka panjang. Berkaca pada pengalaman, Grace Prasetyo mengaku tak jarang artis yang mampir mengeluh veneer-nya membawa dampak gigi sakit sampai bau mulut.
“Padahal tampilannya bagus. Fungsi gigi untuk mengunyah tetap harus dijaga. Perawatan estetika gigi tanpa perhatikan kegunaan pengunyahan sanggup merusak gigi dan sendi rahang. Tren lain tahun depan yakni perawatan yang minimal invasif,” paparnya panjang.
Grace Prasetyo menerangkan, minimal invasif artinya, prosedur-prosedur yang tak merusak susunan gigi bakal lebih banyak dipilih, layaknya veneer tanpa atau minimal preparasi. Tahun depan penduduk Indonesia lebih senang tampilan alami juga urusan gigi.
“Jika dulu tren gigi nampak putih, saat ini para artis yang mampir ke klinik kami lebih menentukan tampil natural. Itu ciri khas lamineer yakni kendati gigi cerah, namun nampak alami. Karenanya tren gigi kelinci menjadi tergeser berasal dari popularitasnya,” Grace Prasetyo menyambung.
Tentang Pentingnya Pemeriksaan Gigi Rutin
Pada 2025, penduduk lebih menentukan estetika yang serasi bersama bentuk wajah. Gigi kelinci memang tetap diminati, namun di dalam versi lebih subtle dan natural, disesuaikan bersama jatah individu. Ini menjadikan tren lebih personal daripada sekadar mengikuti mode.
Dalam peluang itu, Grace Prasetyo menyebut tingkat kesadaran penduduk di dalam memelihara dan memelihara kesehatan gigi condong meningkat berasal dari tahun ke tahun. Ini mendapat dukungan mudahnya mengakses Info lewat medsos. Namun, ini disertai sejumlah catatan.
“Masih banyak penduduk yang harus diedukasi, khususnya mengenai pentingnya pemeriksaan gigi teratur tiap-tiap 6 bulan dan menentukan perawatan di profesional yang terpercaya untuk hasil safe dan efektif,” ujarnya seraya menyinggung pentingnya edukasi kesehatan gigi sejak dini.
Memberi Kembali ke Masyarakat
Karenanya, Grace Prasetyo dan tim getol mengemukakan edukasi kesehatan gigi kepada anak-anak. Akhir November 2024, mereka memberi salam anak-anak berasal dari Sekolah Bisa. Acara ini hasil kolaborasi bersama Medisaid, inisiatif non-profit yang didirikan siswa British School Jakarta.
Dalam program ini, anak-anak terima perawatan gigi penting layaknya tambal, pembersihan, dan cabut memakai teknologi standar tertinggi di dalam kedokteran gigi kelas dunia, yakni 3D intra oral scanner, rongent panoramik, serta sistem pembersihan tanpa sakit.
Misi acara ini memberi perawatan gigi memiliki kwalitas tinggi kepada mereka yang tak punyai akses ke sarana tersebut. Grace Prasetyo dan tim berkomitmen menaikkan kesehatan gigi anak-anak dan mendongkrak kesadaran pentingnya teratur memelihara gigi.
“Kami senang sanggup memberi kembali kepada penduduk dan membawa dampak perbedaan nyata di dalam hidup anak-anak. Dengan teknologi gigi terbaru, kami memfasilitasi mereka terima perawatan terbaik di dalam lingkungan yang nyaman dan mendukung,” pungkas Grace Prasetyo.