Hotman Paris Akan Mendirikan Masjid
iramasuara.site – Pengacara populer Hotman Paris Hutapea mengumumkan rencananya untuk membangun sebuah masjid bagi umat Muslim. Kabar ini ia sampaikan langsung melalui akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahan tersebut, Hotman mengajak masyarakat yang punyai lahan kosong untuk berpartisipasi di dalam mewujudkan tekad baiknya.
“Halo para sobat aku yang sepanjang ini telah dekat bersama Hotman, sobat muslim. Bulan Ramadhan langsung tiba, Hotman punyai keinginan untuk membangun masjid untuk saudara-saudara Muslim Hotman Paris,” ujar Hotman di dalam video yang diunggahnya.
Hotman meyakinkan bahwa rencananya ini adalah wujud apresiasi pada sahabat-sahabat Muslim yang telah banyak mendukungnya. Ia meminta masyarakat yang punyai lahan kosong untuk menghubunginya dan menuliskan informasi di kolom komentar unggahannya.
Mencari Lahan Kosong
“Untuk saudara-saudara Hotman yang beragama Islam, bagi yang punyai lahan kosong langsung kabari Hotman. Ayo tulis di kolom komentar, Hotman tungguin,” tuturnya.
“Ini sangat Hotman sudi membangun masjid untuk sahabat-sahabat Hotman Paris yang sepanjang ini telah begitu baik, oke Hotman tunggu, tulis di kolom komentar kalau ada yang punyai lahan kosong,” sambungnya.
Komentar Warganet
Ajakan ini mendapat respons positif berasal dari para pengikutnya. Banyak netizen yang memuji tekad baik pengacara berusia 64 th. tersebut dan meminta proyek pembangunan masjid ini dapat langsung terwujud.
“Ke Manokwari Bang Hotman….. Ada t4 bikin bangun Masjid, lahanx sdah ada, kendala di pembangunan nya skrg krn ongkos sumbangan suka sudi dr warga,” kata salah satu netizen.
“Alhmdulillah ada bang tnh pribadi SHM luas 320m cocok dibuat mesjid,kbtulan masyarakat nya jauh ke mesjid🙏” malah yang lainnya.
Berobat ke Singapura
Diberitakan sebelumnya, Hotman Paris yang populer sebagai pengacara repot mengungkapkan, “Saya jadi biasa bekerja hingga 18 jam di dalam sehari,” sambil menanggulangi sejumlah persoalan hukum perlu di Indonesia.
Namun, kegiatan yang luar biasa ini ternyata berdampak negatif pada kondisi kesehatannya. Merasa capek dan membutuhkan perawatan yang lebih mendalam, ia akhirnya memilih untuk mendapatkan penyembuhan di Mount Elizabeth Hospital, yang merupakan salah satu rumah sakit terkemuka di Singapura.
