P Diddy Disebut Masih Punya Power
iramasuara.site – Diddy kini sesungguhnya sedang mendekam di tahanan federal yang terletak di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Namun jangan salah, sumber dari di dalam industri hiburan menyebut bahwa ia masih punyai dampak kuat.
Hal ini disampaikan oleh sejumlah sumber di dalam artikel yang diwartakan People, Selasa (8/10/2024). “(Diddy) benar-benar kuat. Semua orang risau melawannya,” kata sang sumber anonim. Ia menambahkan, “Meskipun dia kini berada di balik jeruji besi, dia masih benar-benar kuat. Kita seluruh menyadari itu.”
Sang sumber menyebut selama ini banyak orang yang mulai Diddy dengan sebutan lain P Diddy dengan sebutan lain Sean Combs adalah sosok jenius yang terobsesi untuk mengontrol karyanya secara kreatif. Namun menurutnya, pria 54 th. tersebut lebih dari itu.
“Dia luar biasa cerdas,” kata sumber People ini. Tak hanya itu, ia punyai koneksi yang luas dan sanggup gunakan jejaringnya tersebut.
“Dia kenal banyak orang, dan dia sudah menopang banyak orang — menjadi banyak orang berutang budi padanya. Dia menyadari itu,” tutur sumber anonim ini. Sang sumber apalagi meyakini bahwa fisiknya tersedia di tahanan, Diddy masih sanggup berbuat banyak hal. “(Ia) sanggup melakukan banyak hal–lebih dari yang orang pikirkan–bahkan sampai sekarang,” kata sang sumber.
Sementara itu, perwakilan sang rapper tidak menanggapi keinginan People untuk berkomentar.
Diddy Dibela Ibunda
Sementara itu, baru-baru ini ibunda Diddy, Janice Smalls Combs, mengeluarkan pernyataan khusus melalui pengacaranya. Ia mengaku tak menerima lihat putranya dihujat dari segala arah.
“Sungguh menyedihkan lihat anak saya diadili bukan dikarenakan kebenarannya, tapi dikarenakan narasi yang dibikin berdasarkan kebohongan,” kata Janice, dilansir dari Page Six.
Sebut Orang Kerap Dianggap Bersalah dikarenakan Image
Ibunda sang rapper meneruskan, “Menyaksikan suatu hal yang nampak seperti hukuman mati tanpa pengadilan pada putra saya, apalagi sebelum saat ia sempat membuktikan dirinya tak bersalah, adalah rasa sakit yang tak tertahankan dan tak sanggup diungkap dengan kata-kata.”
Salah satu argumentasi Janice, adalah sebelum saat ini banyak orang yang diakui bersalah hanya dikarenakan image.
“Banyak orang dihukum secara tidak sah kemudian dibebaskan. Kebebasannya dirampas bukan dikarenakan mereka bersalah atas kejahatan yang dituduhkan, tapi dikarenakan mereka tidak cocok dengan gambaran mengenai ‘orang baik’ oleh masyarakat. Sejarah sudah membuktikan kepada kita bagaimana seseorang sanggup dihukum secara salah dikarenakan tindakan atau kesalahannya di era lalu,” Janice membeberkan.
Perjalanan Kasus Diddy
Seperti diketahui, Diddy ditangkap di New York, AS, pada 16 September waktu setempat. Dalam dakwaan yang diperoleh pihak media, Diddy dituduh melakukan kejahatan seksual di dalam rentang satu dekade, dari konspirasi pemerasan, perdagangan seks, dan keterlibatan di dalam prostitusi.
Sejumlah wanita yang menjadi korban di dalam kejahatan ini, seringkali direkam. Dalam dokumen federal, disebutkan bahwa Diddy menggelar hal yang disebut sebagai “Freak Off.” Ini adalah (maaf) pertunjukan seks yang berjalan selama berjam-jam sampai berhari-hari.
Jaksa menyebut Diddy tak jarang memberikan obat-obatan kepada para korban, yang memiliki tujuan sebabkan mereka menurut. Ia juga dituduh gunakan organisasi kriminal—yang secara kolektif disebut sebagai Combs Business—dengan kedok perusahaan korporat.
Diddy gunakan karyawannya untuk memfasilitasi bermacam kegiatan. Polisi mengamankan barang bukti juga narkoba, senjata api dan amunisi, sampai lebih dari seribu botol baby oil dan cairan lubrikasi.